Kairo, 15 s/d 22 September 2014, Duta Besar Republik Indonesia untuk Mesir, Komjen Polisi (Purn.) Drs. Nurfaizi Suwandi, MM membuka secara resmi “Yalla Indonesia 2014” di Hotel JW Marriott Kairo Mesir.“Yalla Indonesia” 2014 meliputi Trade Expo, Indonesian Higher Education Expo (IHEE) dan Workshop Culinary Bazaar, merupakan Pameran yang digelar dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-69. Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo Mesir bekerja sama dengan Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Dikti Kemendikbud menggelar Pameran Pendidikan Tinggi Indonesia.
Yalla Indonesia berarti Let’s Go Indonesia dalam Bahasa Mesir. Perhelatan ini menjadi ajang promosi perdagangan, budaya dan pendidikan tinggi Indonesia. Menurut Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut, Mesir merupakan pusat peradaban Timur Tengah. Indonesia-pun kini berkembang menjadi pusat peradaban Asia. Harapannya, ajang ini dapat menyatukan persepsi dan makin mendekatkan hubungan kedua negara. Mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Nasional Narkotika (Kalahar BNN) ini juga berharap masyarakat Indonesia tidak hanya belajar agama di Mesir, tetapi juga bidang-bidang lain. Misalnya kedokteran karena sejak ribuan tahun silam, Mesir telah menjadi pusat peradaban dunia. Terbukti bahwa masyarakat Mesir sejak dahulu telah membangun piramida dan mengawetkan jenazah (mumi).
“Al-Azhar University Cairo setidaknya memberikan beasiswa Rp. 23 Milyar untuk masyarakat Indonesia,” ujar Dubes Nurfaizi. Sebagai negara yang telah berkembang, beliau berharap Indonesia pun memberikan beasiswa kepada masyarakat Mesir. Hal ini menjadi salah satu poin yang dibahas dalam Joint Working Group on Higher Education (JWG-HE) antara Indonesia dan Mesir tanggal 18 September 2014 di Hotel Four Seasons Nile Plaza Kairo. Dalam JWG, para rektor sejumlah PTN/PTS Indonesia dan Mesir head to head membahas berbagai kemungkinan kerja sama, termasuk komitmen pemberian beasiswa. “Pertanian, perikanan, informasi, teknologi dan kedirgantaraan menjadi perhatian masyarakat Mesir saat ini,” ungkap Dubes Nurfaizi. Ia berharap yakin Indonesia mampu menjadi tujuan masyarakat Mesir untuk melanjutkan pendidikan tinggi.
Menurut Dubes Nurfaizi bahasa masih menjadi kendala utama masyarakat Mesir untuk kuliah di Indonesia. “Bagi mereka, enam bulan terlalu lama jika hanya untuk belajar bahasa saja,” ucap Dubes. Untuk mengatasi masalah ini, Jurusan Bahasa Indonesia telah dibuka di The Suez Canal University dan Cairo University. Salah satu pengunjung pameran, Saro Yasri tertarik untuk kuliah komunikasi di Indonesia. Perkembangan industri media di Indonesia menjadi magnet bagi calon mahasiswa asing untuk kuliah di Indonesia. Sedangkan pengunjung lainnya, Mustofa mengungkapkan ketertarikannya untuk kuliah Sastra Inggris di Indonesia. “Biaya kuliah di Indonesia tidak terlalu mahal,” ujar Mustofa. Saat ini, ia masih menempuh pendidikan di Fakultas Tehnik Mesin di salah satu kampus di Mesir. Selain itu, Kholid Mahmud, siswa menengah atas, ingin sekali kuliah Sastra Jepang di Indonesia. “Di Indonesia banyak sekali kebudayaannya,” ujar Khalid. Kebudayaan Indonesia yang beragam memang menjadi daya tarik tersendiri bagi siswa asing untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Indonesia. Salah seorang pengunjung stand Pameran UBHARA Surabaya, Loay Serage warga Mesir juga berminat melanjutkan studi di Prodi Magister Manajemen UBHARA Surabaya. Pengunjung ini sangat antusias menanyakan tentang prosedur, persyaratan, bahasa pengantar, biaya kuliah di prodi tersebut dan biaya hidup (living-cost) di Surabaya, termasuk prosedur dan kemungkinan untuk mendapatkan Beasiswa dari Pemerintah Indonesia untuk studi lanjut di Prodi S2 Manajemen UBHARA Surabaya.
Setidaknya, ada 16 PTN/PTS yang turut serta berpartisipasi dalam ajang ini. Antara lain Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Bhayangkara (UBHARA) Surabaya, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Padjadjaran (Unpad), Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Universitas Tadulako (Untad), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Politeknik Negeri Pontianak (Polnep), Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Muhammadiyah (UM) Palembang, Universitas Muhammadiyah (UM) Surakarta, Telkom University dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom). Dari 16 PTN/PTS tersebut, UBHARA Surabaya termasuk dalam 11 Perguruan Tinggi Peserta yang berpartisipasi di IHEE 2014 atas bantuan (hibah) dari Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Dikti Kemendikbud. Sedangkan perguruan tinggi lainnya berpartisipasi pada pameran atas biaya mandiri. Delegasi UBHARA Surabaya pada ajang IHEE 2014 adalah Amirullah, ST, MT, (Kepala Lembaga Kerjasama-Dalam dan Luar Negeri) dan Murry Darmoko Moersidin, SHI, MA. (Dosen Fakultas Hukum). Dua perwakilan tersebut tergabung dengan peserta pameran asal PTN/PTS lain dan delegasi dari Direktorat Kelembagaan dan Kerjasama Dikti Kemendikbud dengan total jumlah anggota rombongan berjumlah 38 orang (Mir-Lks).