Tidak terasa sudah 2 bulan lamanya 8 mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya melaksanakan program joint degree di Rajamangala University of Technology Tanyaburi Thailand. Keseharian mereka diisi dengan kesibukan kegiatan perkuliahan. Mereka bergabung dalam program internasional di masing-masing fakultas. 6 mahasiswa di fakultas bisnis administrasi internasional dan sisanya di fakultas teknik. Hidup di negeri orang sebagai kelompok minoritas merupakan tantangan khusus yang harus dijalani dengan sabar, ikhlas dan pantang menyerah. Apalagi mereka membawa nama Indonesia.
Menurut Haris Setyawan salah satu mahasiswa di fakultas bisnis administrasi internasional, kuliah yang berada di satu ruangan dengan mahasiswa Jerman, Italia, Austria dan Thailand merupakan kuliah super. Segalanya dituntut berani, aktif, kritis dan logis. “Saya ingat bahwa saya adalah pilihan, saya membawa visi dan misi, saya tidak menundukkan kepala, saya tidak membungkukkan badan, di dada saya ada Indonesia dan Ubhara, saya sangat yakin bahwa saya dibesarkan di negeri yang besar dan saya dididik dengan baik di Ubhara oleh guru-guru yang bermartabat, jadi saya tidak malu kepada mereka, jika mereka punya semangat 30, saya harus punya semangat 50” imbuh Haris.
Kuliah di Thailand hampir sama dengan kuliah di Indonesia. kuliah aktif pada hari senin-jum’at dan libur pada hari sabtu-minggu. seragam yang harus dikenakan diatur khusus oleh perguruan tinggi, untuk mahasiswa harus memakai celana kain hitam dan kemeja lengan panjang putih serta memakai dasi yang berlogo universitas. Sedangkan mahasiswi memakai rok hitam dan kemeja lengan panjang putih serta aksesoris universitas. Pihak universitas menyediakan fasilitas secara lengkap baik fasilitas akademik, olahraga, kesehatan maupun fasilitas penunjang lainnya. Kata mahasiswa fakultas teknik yakni M. Zulhilmi Ferdiansyah dan Yanuar Yugo, mereka merasa puas dan kuliah bagaikan raja, segala yang diinginkan ada hanya butuh mengaksesnya saja, mereka optimis bahwa potensi yang dimiliki bisa tersalurkan dengan baik, mereka juga mendapatkan ilmu baru dibidangnya.
Hari libur atau hari yang kosong biasanya dimanfaatkan oleh mahasiswa joint degree untuk ikut kegiatan di kedutaan besar Indonesia untuk Thailand baik seminar maupun kuliah umum. M. Fahmi Rifki mahasiswa bisnis administrasi mengatakan semua pihak telah membantu dengan baik, sehingga ia merasa berada di negeri sendiri.
Mahasiswa joint degree masih harus berada di Thailand selama beberapa bulan kedepan untuk menuntaskan program ini. diharapkan setelah program selesai mereka bisa berbagi ilmu dan mengaplikasikan ilmunya di Indonesia. (RED_HS)