Berikut ini adalah salah satu kisah alumni ubhara surabaya yang semoga bisa menginspirasi para mahasiswa di ubhara untuk mencapai impian :

Oleh : Mr. Suked Sahe
Alumni 2016

Sambil menyantap semangkok tomyam di masa senja saya membagikan kisah ini.  Gemuruh suara ombak menambah seru isi hati untuk menjabarkan secara detail perjalanan hidup sang amatir. Café kecil di pinggiran pantai menjadi saksinya. Baru 10 menit duduk dan dilayani oleh pelayan muda, tiba-tiba saja mata ini menyoroti kalender yang menempel rapat di sudut cafe, tertera jelas Mei 2018, iya saya baru ingat  itu adalah penanda waktu 2,2 tahun kisah ini berlangsung, kisah sebagai mahasiswa yang kemudian berlanjut sebagai pekerja.  Terpikir di benak saya, ini seperti naik “Roller Coster”sungguh cepat dan berlalu.
Menengok ke belakang sebelum 2,2 tahun ini terjadi.  Universitas Bhayangkara Surabaya (UBHARA) adalah biangnya. Melalui kolaborasi yang apik  dengan BPKLN (Biro Perencanaan Kerjasama Luar Negeri), beasiswa unggulan bisa dihadirkan. Beasiswa ini mengusung misi sukses program joint degree 1 tahun.  Hal ini yang memperkenalkan Negara “The Land of Smile” (Tanah Senyum – Thailand) kepada saya untuk pertama kalinya. Saya langsung jatuh cinta dan berharap menjadi bagian didalamnya. Dengan semangat yang konsisten saya belajar dan berlatih banyak.  Pada akhirnya ikhtiar itu berbuah, kaki saya menapak dengan kuat di Negara tetangga, Thailand. Saya sukses menjadi bagian dari mahasiswa Indonesia yang menjalani program joint degree 1 tahun.
 Perkuliahan yang ketat dan disiplin adalah rutinitas sehari-hari pada saat itu. Semuanya sangat berguna dan manjur, karena telah mengubah sikap diri saya.  Target besar saya usung demi meningkatkan derajat hidup.  Ibu (Ma’e),  Bapak dan keluarga lainnya selalu menjadi bayangan, seolah-olah mengingatkan saya untuk bertahan. Masa demi masa berlangsung, sampai pada akhirnya tibalah fase magang dengan tuntutan mencari tempat magang sendiri. Dengan kemampuan bahasa lokal yang terbata-bata, saya berusaha semampunya. Hal menakjubkan terjadi setelah melalui proses pencarian yang rumit, lama dan melelahkan. Saya menemukan tempat magang impian, yang artinya saya dibayar, disediakan akomodasi beserta fasilitas gratis lainnya seperti orang “VIP” (Very Important Person).
Singkat cerita, di tempat magang, kualitas bahasa lokal saya membaik, mengerti banyak  hal tentang Thailand. Sehingga saya pun berlaku seperti pekerja super, ingin memberikan hal istimewa kepada tempat kerja.  Hitung-hitung sebagai umpan balik dan rasa terima kasih.  Cerita berlanjut kepada atasan yang mengagumi gaya kerja saya dan mereka memutuskan merekrut saya sebagai tim inti perusahaan. Ternyata itu belum berakhir, mereka masih memberikan lebih banyak hak setelah saya menjadi pekerja.  Alhamduillah.
Sekarang saya tersenyum indah di tanah senyum yang makmur. Sangat pantas lidah ini mengucap syukur kepada Allah, satu-satunya Tuhan yang saya miliki.
Perlu diketahui, semua kisah itu berjalan mulus karena Allah, melalui jalan sedekah, dhuha, sholat jamaah dan tahajud. Yakinlah, keajaiban terjadi.
Kepada semuanya yang membaca artikel ini, mohon doakan saya, semoga saya tidak seperti kacang yang lupa akan kulitnya, semoga ini tidak menjadi riya’,  semoga mimpi terbesar saya menjadi pengusaha property bisa terlaksana dan Ibu Bapak dan keluarga lainnya senantiasa sehat dan bahagia. Sesungguhnya doa yang kalian panjatkan kepada saya akan menjadi doa kalian juga. 
Sampai jumpa pada kisah selanjutnya. Wassalam.